FORBIDDEN
LOVE
By :
Aftah Okcat
Luka pula membuat kita bertindak untuk adanya perubahan,,
Agar tak terulang ,,
Begitu takutnya diriku akan luka dari sebuah arti,,
Arti dari sebongkah kepedihan yang biasa orang sebut
”cinta”,,
Karna bagiku luka itu “cinta”,,
Pagi – pagi sekali nisa pergi ke
bandara cilikriwut palangkaraya bersama ayah dan ibunya, waktupun menunjukan
bahwa pesawat yang akan di naiki nisa akan berangkat. Nisa tampil modis tapi tetep
santun dengan pakaian muslimnya, sesampainya di bandara dengan waktu yang
tersisa saat persiapan keberangkatan ibu nisa memberi nasihat padanya.
Ibu :“Nis,, inget pesan ibu ya,,,
hati – hati disana, jangan tinggalkan shalat,” sambil
mengusap kepala nisa.“hmmm,, tetep jaga sikap, atitude, jangan
sampai semua yang ibu dan ayah ajarkan selama ini hilang dengan pergaulan
disana ya,, yang palinng penting tetep jaga keimanan”
Ayah :“Intinya kamu jangan
ikut-ikutan pergaulan disana”.
Nisa :“ibu,, ayah,, tenang saja,
nisa bisa jaga diri qo, yang penting doa dari ibu dan ayah biar nisa berhasil”.
Memeluk kedua orang tuanya.
Nisa terbang menuju surabaya
untuk menempuh pendidikannya di sebuah universitas di surabaya, universitas
yang selama ini sangat ingin ia belajar disana tepatnya di universitas As-salam. Setibanya di surabaya ia langsung menuju
asrama tempat ia akan tinggal, ke esokan harinya dia pergi ke kampus untuk
melakukan registrasi bersama teman satu kamarnya yang bernama milli.
Nisa :“Mili lihat – lihat lingkungan kampus ini dulu yuk,,”
Milli : “ok,, kita mulai darimana dulu ney,, “
Nissa :“perpus,,, gimana”
Nissa :“selalu”
Merekapun
tertawa bersamaan karna banyak sekali kecocokan di antara mereka, disisi lain adnan
cowo cool yang super sombong sedang sibuk bersama teman – temanya. Berbeda
dengan nissa dan milli adnan dan teman – temanya lebih suka berfoya – foya, tak
sengaja mereka dipertemukan dalam pertemuan yang unik.
Adnan :“woii,, bisa
minggir ga sih”. Marah saat nissa dan milli berjalan
berdampingan menghalangi jalan adnan.
Dony :“kerjain aja nan”.
Nissa :“maaf,,,”
Adnan :“kamu kira ini
jalan nenek moyang kamu apa?!”. Ngebentak depan muka
nissa.
Milli:“eh kita tu dah
minta maaf ga usah kasar gitu dunk,,”
Adnan :“hezttt,, cewe
sialan”
Nissa :“ayo mil pergi
aja daripada ngurusin orang gila kaya dia”.
Adnan :“eh kamu bilang
apa?!” . sebel melihat nissa pergi gitu aja.
Melihat
adnan marah – marah sendiri di kantin karena ada cewe yang berani ngelawan dia
dony dan ajay memberi tantangan kedia untuk bisa naklukin cewe itu.
Ajay :“nan Gimana se
kamu,, hehz qo seorang adnan bisa di cuekin bahkan di lawan ma cewe kaya dia”
Dony :“ia nan Kamu bakalan diem aja gitu?!”
Adnan :“diem kalian,, kalian tu bukanya membantu malah bikin tambah ruet!”
Dony :“gimana kalau kamu taklukin hatinya”
Adnan :“what!!,, aku?!
Maksud kamu apa?!”. Marah mendengar saran temanya itu
sambil memegangi kerah dony.
Dony :“tunggu bentar
bray,, jangan emosi dulu, maksud aku bukan macarin dia beneran, tapi boongan”
Adnan : “maksudnya??”. Bingung..
Dony :“gini,, kamu
pacarin dia setelah itu kamu buat dia patah hati, otomatis dia akan hancur
dengan sendirinya”
Ajay :“aku rasa ide dony
bagus, gimana kalau kita buat taruhan kalau kamu bisa dapetin dia dan bisa
mutusin dia di waktu yang di tentukan kita bedua bakal ngasih mobil baru buat
kamu,,, ya ngga don?,”
Dony :“ok.. gimana kamu
berani ngga nan?”
Adnan :“hmmz,, okk
fine,, itu mudah bagi aku,,” tersenyum dengan
keyakinnanya.
Ajay :“jangan seneng
dulu, kalau kamu gagal kamu yang harus beliin kami mobil dan masing – masing
lho”.
Adnan :“Cuma itu? Ok,,” dengan kesombongnya.
Pagi – pagi sekali seperti biasa nissa hendak pergi ke toko bunga untuk
mengganti bunga yang ada di kamarnya, dia terkejut saat melihat di depan
asramanya ada bunga bersama potnya yang di tujukan padanya, di kampus ia masih
kepikiran tentang kiriman bunga itu.
Milli :“niss kenapa si?,, qo dari tadi diem mulu,, masih kepikiran ma bunga
itu?
Nissa :“kira – kira siapa ya mil?” sambil duduk di
bangku taman.
Milli :“dah ngga usah di pikirin paling orang iseng”.
Menyusul duduk di sebelah nissa.
Adnan :“cantik,, gimana bunganya suka?” . yang tiba –
tiba nongol dari belakang mereka.
Nissa :“kamu! Jadi bunga itu dari kamu?”
Adnan :“yupz,, kenapa suka?”
Nissa :“apa suka,, kamu
pikir aku sama kaya cewe – cewe yang dah kamu gombalin itu?, kamu salah”
Adnan :“ apa,, hey aku nglakuin itu karna aku mau minta maaf ma kamu”.
Nissa :“soal apa? Soal kemarin,, dah aku maafin, ayo mil”. Pergi meninggalkan adnan gitu ajah.
Di kantin adnan mulai ngomel –
ngomel sendiri di depan teman – temanya.
Ajay :“kenapa bray,, gagal?” sambil makan makananya.
Adnan:“kayaknya aku make cara lain buat naklukin dia”.
Dony : “yakin bener kamu,, emang apa rencanamu?”
Adnan melakukan berbagai cara
untuk bisa dapetin hati nissa, sampai akhirnya dia dapat peluang untuk lebih
deket dengan nissa karna dia mendapat tugas untuk melakukan sebuah observasi
pasar tentang sebuah produk.
Nissa :“nan ini modul
yang harus kamu pelajari tentang apa yang harus kita kerjakan besok di
lapangan.”Sambil duduk di depan adnan di meja
perkuliahan.
Adnan :“sebanyak ini?” megeluh.
Nissa :“ia lah,, kenapa
?”
Adnan :“bagi aku berat
semua ini kamu bisa bantu aku”. Menatap nissa. “aku belum pernah ngerjain tugas
dengan serius”.
Nissa :“emang apa yang
selama ini kamu lakuin?.”
Adnan :“emang kamu
selalu serius ngelakuin semua ini?.” Sambil
menodongkan modul kerja pada nissa.
Nissa :“bukan hanya
itu,, semua yang ada di hidup itu harus di jalani dengan serius,”
Adnan :“alesanya?”
Nissa :“kepo banget se
kamu,, heheh,,”. Menggoda adnan. “adnan kita tuh
hidup Cuma sekali, coba kamu lihat orang di luar sana yang tidak seberuntung
kita, yang tidak sebahagia kita,,,,,,,”
Adnan : “hemmmz,,,”
Adnanpun
terlarut dalam lantunan tuturbahasa nissa yang sedang menasihati adnan, ia tak
sadar kalau ternyata dia sedang berempati pada nissa, Ia tak sadar kalau ia
mulai tertarik pada nissa, merekapun semakin akrab, hari – hari mereka lalui
bersama hingga adnan berniat untuk menyatakan cintanya itu.
Adnan :“gimana jalan –jalan hari ini?”. menghentikan
langkah nissa di alun – alun kota.
Nissa :“hmmmz,, mnrut kamu?”. senyum.
Adnan : “ayo jawab gimana jalan – jalan hari”.
Nissa :“kamu mau tau aja apa mau tau banget?? Heheh,,?”. Berlari menjauhi adnan.
Adnan :“hey,,
ayo jawab,, aduh gerimis lagi”. Menengadah keatas
merassakan hujan akan datang turun.
Nissa :“adnan
menurut kamu?”. Melihat adnan mendekat.
Adnan :“nissa
menurut kamu gimana dengan kita?”. Memegang tangan
nissa.
Nissa :“maksud
kamu??”. Menatap keseriusan raut wajah adnan.
Adnan :“i
love you,,,”. Nada pelan tapi meyakinkan.
Nissa :“adnan,,
kita baru,,,”. Terhenti saat adnan menutup mulutnya
dengan telunjuknya.
Adnan : “jangan
katakan itu, aku hanya ingin kamu ucapkan kalau kamu cinta aku juga, semua
terlihat dari matamu.”
Merakapun berpelukan dalam
derasnya hujan, mereka menjadi pasangan yang sangat serasi bahkan itu membuat
iri pasangan yang lain, tiada hari tanpa ada curahan kasih sayang yang saling
mereka berikan.
Milli :“cantik
bener ,, mau pergi lagi”. Sambil merapikan meja buku
saat melihat nissa sedang merapikan baju yang ia kenakan.
Nissa :“he-em,,,
“. Senyum menahan bahagia.
Milli :“sendiri
lagi dech aku,,”. Mengeluh.
Nissa : “milli
kamu ngga sendiri qo,, kan ada kucing tu,heheheh”. Buru
- buru keluar kamar meninggalkan milli.
Milli :“nissaaaaaa,,,,,
kamu tu ngga lucu..”. menyusul nissa keluar.
Nissa :“makanya
punya pacar heheheh,,, jaga kamar ea,,”. Tertawa sambil
menuruni tangga asrama.
Milli :‘‘nissa
kamu tu,,”.
Tapi
sayang kebahagiaan itu mulai sirna saat nissa tau kalau adnan hanya
mempermainkanya saja walau sebenarnya adnan telah benar – benar jatuh cintanya
padanya.
Dony :“hebat kamu nan,
kamu bisa dapetin hati nissa secepat itu,,” sambil
menuruni tangga kampus.
Ajay :“kapan kamu bakal
mutusin dia nan??” sambil memegangi pundak adnan.
Dony :“nan qo diem
aja,,” melihat adnan yang diem seolah kebinngungan. “jangan
– jangan kamu jatuh cinta beneran sama nissa ea?!”
Adnan :“kalian apa –
apaan se ngga mungkin lah aku jatuh cinta sama nissa,,”. Terlihat wajah yang meragukan. “tunggu aja nanti, aku Cuma belum
ada kesempatan aja buat mutusin dia, dah ayo bentar agie kelas masuk”.
Di taman nissa sedang menangis, ternyata ia menengar pembicaran adnan
dan teman – temanya di tangga, ia baru sadar bahwa ia hanya untuk bahan taruhan
adnan dan teman – temanya.
Milli :“nissa,,, kamu
kenapa”. Khawatir. “qo kamu nyuruh aku cepetan
kesini dan nutup telepon gitu aja,,.
Nissa :“huhuhu,, “menangis tersedu
Milli :“nissa ”. nada lirih sambil memegangi tangan
nissa. “nis sebenarnya ada apa?”.
Nissa :“adnan mil , dia tu bohongi aku”.
Milli : “makdusnya”.
Nissa :“dia tu Cuma
mempermainkan aku aja mil, aku Cuma di buat taruhan aja , sakit mil,, sakit
banget mil rasanya.” Menangis tersedu
Milli :“kenapa jadinya
kaya ginni,”. Mengusap air mata nissa.“mungkin ada
salah paham diantara kalian, udah nanti pasti bisa di selesaiin ea”. Meyakinkan
nissa.
Pulang
kuliah seperti biasa adnan menunggu nissa untuk mengajaknya pulang bareng dia,
ia bingung saat bertemu denganya nissa tidak mendatanginya bahkan ia tak
memandangnya sama sekali, ia sibuk dengan obrolanya bersama milli.
Adnan :“hay nis, pulang
bareng,,” terdiam saat melihat nissa mengacuhkanya. “nis,
qo jalan terus, katanya hari ini mau ke toko buku bareng”.
Nissa :“apa menurutmu
penting bagiku pulang bareng kamu”. Dengan sinisnya.
Adnan :“niss qo nada
kamu kasar, ada apa se,,”. Melihat nissa pergi begitu
aja tanpa mendengarkanya. “mill ada apa seh sebenarnya”. Menarik tangan
milli.
Milli :“anu,, ehhh,,
kamu bener – bener ngga tau apa massalahnya.”
Nissa : “milli,,!
Ayo,, ngapain ngurusin oang seperti dia,”. Menarik
tangan milli.
Adnan :“nissa ,, tolong
jelasin ke aku, apa yang sebenarnya terjadi,”. Mencoba
menghentikan langkah nissa..
Nissa :“minggir,,!!”
Adnan : “nis,,”.
Nissa :“minggir aku
bilang, erghhh,,”. Sebel dengan sikap adnan yang terus
menahanya. “kamu mau tau apa salahmu, tanya sendiri dengan diri kamu dan permainanmu sama teman –
temanmu itu,.”. menepis pundak adnan dan pergi berlalu meninggalkanya
bersama milli.
Adnan sadar bahwa rahasianya
telah terbongkar, ia menyesal, ia terus
berusaha untuk menyakinkan dan menjelaskan pada nissa kalu cintanya itu murni, bahkan ia membawa teman – temanya
untuk membantu menjelaskanya, tapi itu semua sia – sia karna hati nissa sudah
terlanjur terluka, bahkan ia tak memperdulikan saat rintik hujan membasahi
tubuh adnan yang sedang berlutut memohon maaf di depan asrama nissa.
Adnan :“nissaaaaaa,, aku minta maaf” kata yang terus
ia ucapkan berulang kali.
Milli :“niss,, apa kamu
ngga keterlaluan, di luar hujan nis,”. Memdekati nissa
yang sedang asyik membaca buku di atas tempat tidur. “nis,, kamu dengerin
aku ngga sih,, erhg,, terserah kamu dech kalu ada apa – apa sama adnan aku ngga
mau tau,”.
Nissa tetap dengan pendirianya
walaupun ia khawatir dengan apa yang akan terjadi pada adnan, ia hanya melihat
adnan dan ikut merasakan dinginya hujan yang di rasakan adnan dari jendela
kamarnya.
Adnan akhirnya
menyerah, ia sadar bahwa kesalahanya meman tidak bisa di maafkan, ia hanya bisa
berharap suatu saat akan ada harapan untuknya bisa menebus semua kesalahan dan
mengulang cerita cinta indah mereka yng kini rusak akibat kesalahanya.
Hari – hari mereka lalui dengan
perasaan yang sangat berat,mereka harus melihat tanpa bisa menyentuh. Cinta
mereka sangat agung walau kini hanya menjadi sebuah kenangan, tapi cinta itu abadi dalam lubuk hati mereka
karna cinta mereka suci.
Tak di sangka orang tua adnan
telah menjodohkanya dengan putri sahabat ibunya dan itu membuat adnan semakin
tertekan.
Mamah adnan :“sayang,,,,
lagi baca apa’’. Yang tiba – tiba datang bersama
papahnaya menemui adnan yang sedang baca buku di kamar.
Adnan :“ mamah, papah”.
Mamah adnan : ‘’nan mamah
dan papah mau ngomong penting sama kamu bisa”. Menusap
kepala adnan.
Adnan :“ngomong aja mah
kaya ngga biasanya aja”. Yang terus terfokus pada
bacaanya.
Mamah adnan :“ini
berkaitan dengan masa depan kamu”.
Adnan :“maksud mamah”. Penasaran. “apa aku mau tetep di sekolahin di eropa, mah pah aku
kan dah bilang aku ngga mau!!”.
Papah adnan :“bukan itu
nan, gini temem mamah mu punya seorang putri”.
Adnan :“maksudnya”. Semakin penasaran.
Papah adnan:“kami berniat
menjodohkanmu dengan putrinya”.
Adnan : “apa!!.. di
jodohin, pah mah ini gila, kemarin sekolah di luar negri sekarang perjodohan,
maksud papah mamah apa sih,”.
Mamah adnan : “kenapa
kamu ngga mau, apa gara – gara gadis yang selalu kamu ceritain ke mamah itu??,
mana sekarang dia? Bahkan wajahnya saja tak pernah mamah melihanya”.
Papah adnan :“nan coba
kamu ngertiin kami, semua keinginanmu kami penuhi, bahkan untuk urusn
pendidikan yang menurut kami penting
untukmu sebagai penerus keluarga kami bisa mentolerir, sekarang tolong untuk
urusan jodoh bisa kamu penuhin”. Mencoba membujuk
adnan.
Adnan :“ngertiin, terus
yang ngertiin perasaanku saat ini siapa pah??!”.
Mamah adnan :“nan mamah
yakin gadis ini cocok buat kamu dan bbaik buat kamu, karna mamah kenal sama
dia”.
Adnan :“mah, pah,, hati
adnan sekarang lagi hancur, kenapa adnan ngga pernah ngenalin nissa karna
sekarang adnan kehilangan kesempatan untuk mencintainya , tapi sekarang kalian
ingin aku melupakanya begitu saja??”. Berdiri tegas.
Papah adnan : “anak
kurang ajar kamu, bicara kasar pada mamahmu”. Menampar
adnan.
Mamah adnan :“papah,,
cukup pah,,”. Memeluk adnan. “adnan mamah kali ini saja turutin
permintan mamah dan papah setidaknya kamu temun gadis ini dulu, mamah yakin
gadis ini yang terbaek buat kamu”.
Di sisi lain milla ternyata
milla mengalami nasib yang sama dengan adnan ia haruz menikah dengan pria
pilihan orang tuanya, itu yang membuat ia sedih.
Nissa :“hay,, ngelamun
mulu, ngga baek lhho,”. Menepak pundak milli dari
belakang. “kaynaknya sekarang galaunya pindah ney”.Sambil tersenyum. “mili,,
senyum dunk da pa si?”. Melihat milli yang terus diam di sofa asramanya.
Milli :“aku di jodohin
niss”. Menjawab dengan kesalnya.
Nissa :“apa,, di
jodohin,, sama siapa??, qo bisa?”.
Milli :“yaitu nis aku
ngga bisa bayangin harus tunangan dengan orang yang sama sekali aku ngga pernah
liat wajahnya,”.
Nissa :“terus kamu harus
melakukan tunangan itu gitu?? Tapi,, qo bisa”.
Memegang tangan milli.
Milli :“mamahku bilang
dia anak temen SMA nya dulu, nis aku harus gimana?.” Dengan
mata berkaca – kaca.
Nissa :“mil,, kalau
menurut aku ini keterlaluan, tapi kalau kamu menolakknya begitu aja berarrti
kamu ngga menghargai perhatian orang tuamu dalam kehidupan kamu”.
Milli :“terus aku harus
gimana niss,,??”.
Nissa : “menurut aku
kamu temuin dulu orang itu kalau kamu sekiranya tidak cocok denganya kamu bisa
ungkapin keluhanmu itu.”
Pertemuan
keluarga pun dilakukan untuk memperkenal antara milli dan calon tunanganya itu,
milli yang selalu murung dan sedih selalu di dampingi oleh nissa dengan
memberikan semangat dari lantai 2, pertemuan di mulai rasa gugup yang di
rasakan milli dan nissa berubah menjadi rasa terkejut yang begitu hebat, karna
tak disangka pria yang dijodohkan dengan milli adalah adnan.
Pertemuan yang di harapkan
formal berubah menjadi sunyi sebelum akhirnya adnan menyatakan penolakan
pertunangan itu.
Adnan :“ngga!! ,,ini ngga bisa di terusin,,”. Berdiri
sambil memukul meja.
Mamah adnan : “hust,,
adnan kamu apa – apaan sih,”. Memgangi tangan adnan
untuk menyuruhnya duduk.
Papah adnan :“adnan duduk!!”. Nada keras.
Adnan :“mah, pah, adnan ngga bisa, adnan ngga mau di jodohin sama milli, adnan
ngga mau pah,”.
Milli :“mah, milli juga ngga mau mah”.
Mamah milli : “jeng gimana inni jeng,”.
Mamah adnan :“adnan pokoknya perjodohan ini harus di lanjutkan”. Menegaskan.
Adnan :“mah, mamah
bilang gadis yang mau di jodohin sama adnan lebih baik dari nissa,, mana mah,,
nissa jauh lebih baik dari dia mah,,.”
Mamah adnan :“adnan!!”.
Adnan : “mah, mamah
belum ketemu nissa jadi mamah bilang dia yang terbaik buat adnan, itu salah
mah”. Sambil berdiri . “mill kenapa kamu diem aja
si mil, ayo bilang kalau kamu juga ngga setuju dengan perjodohan ini,”.
Milli :“kenapa sih kamu
daritadi Cuma bisa membandingin aku dengaan nissa, kenapa kamu Cuma bisa
ngerendahin aku di depan orangtua kita.” Sambil
berdiri .”dari awal aku udah bilang aku ngga setuju tapi kenapa kenapa kaya
gitu”. Duduk dan memelu ibunya sambil menagis
Nissa hanya menagisi perdebatan
mereka dari lantai 2, ia begitu terpukul dengan kebetulan yag tidak ia sangka –
sangka dittambah lagi perdebatan mereka yang kaitanya saling menyalahkan satu
sama lain.
Milli menangis atas penghinaan
yang di terimanya, ia berlari menuju lantai atas menuju kamarnya. Nissa dan
milii menagis bersama di sunyinya kamar, menagisi semua keadaan yang terjadi
begitu saja.
Milli merasa ia
telah di rendahkan walaupun sebenarnya ia memang sedikit ada rasa dengan adnan,
ia akhirnya meminta pada ibunya untuk melanjutkan perjodohan itu. Mendengar
perjodohan akan di lanjutkan adnan marah dan menemui milli di rumahnya.
Milli :“silahkan duduk”. Dengan nada cuek. “ada
apa??”
Adnan : “mil maksud kamu apa sih dengan semua ini???!”
Milli :“kenapa kamu ngga suka!!?”.
Adnan :“mil apa kamu masih marah sama kejadian waktu itu?, mil aku ngga ada
niat ngelakuin itu, itu,, itu hanya supanya orang tuaku gagalin perjodohan ini
mil ”. jelasnya.
Milli :“apa?!, kamu
bilang hanya, kamu ngga mikirin perassan aku, kamu egois, kamu Cuma mentingin
diri kamu dan niss doank”.
Adnan :“mil masa kamu
ngga bisa ngertiin situasi ini sih?, aku ngga ada niat untuk banding –
bandingin kamu dengan nissa bagi aku kalian sama sempurnanya”. Tambahnya.
Milli :“kalau gitu apa
salahnya dengan perjodohan ini??”. Tegasnya.
Adnan :“apa?? Maksud
kamu??”.
Milli :“tadinya aku coba
abaikan perasaan ini, aku tolak perjodohan ini, tapi setelah melihat penjelasan
kamu waktu itu membuat aku sadar bahwa begitu sempurnanya nissa dan begitu
kurangnya aku, dan itu membuatku benci dengan semua ini,,!”.
Adnan :“milli , kamu
ngomong apa sih,,??”.
Milli :“iya aku benci
sama sahabatku sendiri, aku benci nissa”. Nada keras
dan menangis.
Adnan :“milli ??!!”.
Milli :“kamu ngga tau
gimana rasanya Cuma hanya jadi seorang pendamping dari nissa, yang banyak
mendapatkan perhatian dari semua orang, aku cape, tapi sekarang aku ngga mau
mengalah lagi,”. Yakinya dengan perkatanya walaupun
meneteskan air mata.
Adnan :“milli!!”. Menamparnya. “kenapa kamu jadi kaya gini??”. Memegangi kedua
pundak milli.
Milli :“kamu yang
membuat aku seperti ini”. Menagis. “nissa”.
Melihat nissa yang ternyata sudah lama berada di pintu sambil menangis.
Adnan :“nissa,,
tunggu!”. Mencoba menghentikan nissa yang pergi begitu
saja. “tega kamu mil, aku ngga percaya kamu seperti ini”.Menyusul nissa
keluar.
Milli
berubah menjadi pemurung, ia sehari hanya berada di kamarnya, ia tidak mau
kembali keasramanya. Ibunya menelepon nissa untuk datang ke rumahnya untuk membujuknya supaya mau kuliah lagi,
walaupun dengan perasaan yang sangat berat ia datnag sesuai permintaan ibunya
milli.
Mamah milli :“nissa
akhirnya kamu datang, milli ngga mau makan dia di kamar terus, tolong kamu
bujuk dia ya,,”. pintanya
Nissa :“ia tante aku
coba, saya ke atas dulu ya tante”.
Mamah milli :“iya,,
tolong ya nis”.
Nissa :“mil, mil kamu di
dalam?”. Berhenti saat melihat milli sedang melakukan
perawatan wajah.
Milli :“nisa,,”. Tersenyum dan mendatanginya. “sini nis,” menariknya. “menurut
kamu krim yang mana yang bagus hmmz,, kalau ini yang mana bagus? Baju yang ini
apa yang ini”. Tanyanya
Nissa :“ehhh, mil, kamu
ngga papa?”. Khawatir nissa.
Milli :“ya ngga lah, aku
bahagia karna kan sebentar lagi aku tunangan”. Tersenyum.
“makanya aku harus rajin merawat tubuhku dan penampiilanku, akuu mau
ketemuan hari ini sama adnan menurutmu baju yang mana yang bagus??”
Nissa :“ehhh”. Ragu hendak menjawab..
Milli :“kenapa niss?
Kamu ngga suka!??, kenapa? Harusnya kamu bahagiakan ngelihat temenya bahagia”. Menetap tajam nissa.
Nissa :“mil ini bukan
kamu, kamuuu,,, kamu kenapa sih?”.
Milli :“nis ayo kita
akhiri masalah ini, kamu akan merelakan adnan buat aku kan seperti dulu aku
merelakanya buat kamu??”.
Nissa :“mil,”.
Milli :“kenapa kamu ngga
bisa?! “.
Nissa :“bukan gitu mil”. Jelasnya
Milli : “nis aku akan
buat semua yang dulu ngga bisa aku dapetin jadi bisa, kamu bakal dukung aku
kan?”.
Nissa :“mili”.
Milli :“keluar kamu dari
kamarku, kamu bukan sahabat aku, bahkan
kamu ngga bisa ngelakuin itu buat aku,,”
Nissa :“milli dengerin
aku dulu”
Milli :“keluar aku
bilang!!!”. Dengan nada keras.
Hubungan merekapun renggang,
persahabatan yang selama ini mereka agungkan hancur hanya karna masalah cinta.
Di sisi lain adnan
berusaha keras untuk menggagalkan perjodohan itu, tapi sayang semua itu sia –
sia tanggal pertunangan telah di tentukan oleh kedua belah pihak, semua
persiapan telah di persiapkan dengan matang.Undangan telah di sebarkan termasuk
kepada nissa, mau tidak mau adnan
akhirnya bersedia menerima perjodohan walaupun berat terasa, ia ingin
membahagiakan kedua orang tuanya mengingat semua itu belum pernah ia lakukan.
Hari pertunanganpun telah tiba,
berbeda dengan semua orang yang ada dalam acara itu milli dan adnan tampak
murung dan hanya diam seperti ada sesutu yang mereka fikirkan, adnan sedang
berfikir apakah dia bisa benar – benar mencintai milli seperti ia mencintai
nissa?. Sedangkan milli sedang berfikir apakah benar tindakan yang telah ia
lakukan sejauhh ini? Ia menyesal dengan semua tindakan yang telah ia perbuat,
ia langsung bergegas menemui nissa saat tau kalu nissa tak menghadiri
pertunanganya, ia mengkhawatirkan nissa. Melihat milli keluar dan akan menemui
nissa adnan menyusulnya dan mengikutinya menggunakan mobil.
Dalam perjalanan milli terus
menagisi semua kesalahnya pada nissa, ia begitu menyesal.
Milli :“nis, nisa”. Khawatir melihat kamar asrama
yang seolah sudah lama tak di tempati.
Riska :“milli”.
Milli :“ris dimana nissa?”. Terburu – buru
menanyakanya.
Dalam perjalanan ia terus
kepikiran dengan perkataan dari riska yang mengatakan bahwa kamar mereka kosong
dari seminggu yang lalu, ia terus bertanya – tanya dimana keberadaan nissa.
Ia khawatir dengan
nissa, hingga akhirnya ia ingat tempat yang selalu ingin ia datangi dalam
keadaan sedih maupun dalam keadaan bahagia yaitu tebing eden, ia langsung
menuju kesana karna ia ingat perkataan nissa pada waktu itu “tebing eden tu
sangat indah tapi juga menyeramkan mill,, heheh kayaknya cocok buat bunuh diri
kalau lagi patah hati ya mil,, hahah”. Sesampainya di atas tebing eden
milli langsung mencari nissa.
Milli :“nisaaaa,,,
nissss, kamu dimana?”. Kata yang selalu dia ucapkan
sambil Mengecek semua tempat.”nisa,, maafin aku, aku menyesal nis, nis aku
mohon kembali nis”. Mengira kalau nissa bener telah bunuh diri di tebing
itu. “nisaaaaaaaaa”.
Ia berkeliling di mengecek semua tempat tapitak ia temukan nissa, ia
pun duduk di bawah pohon sambil menagis nissa yang ia kira telah meninggal.
Nissa :“milli”. Yang tiba – tiba muncul dan
mendatanginya.
Milli :“nissa,, kamu,”. Langsung memeluk nissa sambil
menangis. “aku kira kamu,, nis maafin aku”.
Merekapun
berbincang cukup lama, nissa menceritakan babhwa dia telah tinggal di sekitar
tebing eden sesuai dengan impianya, mereka terlihat bahagia setelah sekian lama
masalah yang terjadi di antara mereka membuat persahabatan mereka terhalangi
oleh kebencian.
Tak lama kemudian
adnan menemui mereka, ternyata ia mengikuti milli dan sudah cukup lama
mengawasi mereka.
Adnan :“nissa, milli”.
Nissa :“adnan”.
Milli : “adnan, kamu bisa disini?”.
Adnan : “maaf tadi aku ngikutin kamu mill,”.
Nissa :“syukurlah kalian
disini, mil seperti katamu aku adala sahabatmu seharusnya aku bisa ngelakuin
apapun untuk sahabatnya, dan aku akan melakukan itu sekarang.” Memegang tangan milli.
Milli :“maksud kamu
nis,,?”.
Adnan :“adnan kamu cinta
sama aku kan? Kamu akan ngelakuin apapun demi aku kan?”
Adnan :“nis??”,,
Nissa : “tolong jaga
milli, lindungi dia, dan cintai dia seperti kamu mencintai aku”. Memegang tangan adnan.
Milli :“nissa,, kamu
ngmong apa sih?”.
Nissa :“milli siapapun
yang bersama adnan diantara kita berdua itu sama, seperti kata adnan kita
berdua sama, kita sempurna millii”.
Adnan :“nisa?”.
Nissa :“aku mohon nan,
untuk yang satu ini dengerin aku, aku yakin kalian akan bahagia,, sema
yang di ucapin ibu kamu itu benar,
kalian akan bahagia.”
Adnan :“bagaimana dengan
kamu?”.
Nissa :“aku akan disini
menunggu menunggu pangeran yang memang untuku, dan akan selalu menunggu”. Tersenyum. “heheh,,, mil ingat ya ingat ya janji kita, kita harus
ngelahirin anak yang berbeda jenis kelaminnya, biar bisa kita jodohin”
tersenyum.
Milli :“tapi nis!”. Berkaca – kaca.
Nissa :“mil, nan,,,
bagiki merusak hubungan kalian adalah terlarang bagiku, jadi tolong jaga cinta
kalian demi aku”. Menggandengkan tangan milli dan
adnan. “udah kalian harus kembali ke acara pertunangan kalian, banyak yang
menunggu disana, maaf aku ngga bisa hadir karna ada yang mau aku lakuin
disini”.
Milli dan adnan pun
bertunangan sesuai keinginan nissa,
mereka akhirnya melanjutkan hubungan mereka kejenjang pernikahan. Sedangkan
nissa masih menuggu dan menunggu seseorang yang akan datang dan menemuinya di
bawah pohon di tebing eden dan menjadi pangeran dalam hatinnya sesuai
impiianya.
Aku ingin
cintaku seperti lilin,,
Yang merelakan
api melelehkanya,,
Karna cintaku
tak mampu sesederhana api membakar kayu menjadi abu,,
Aku ingin
mencintaimu dengan segala ke egoisanmu,,
Seperti bumi
yang mampu menghadapi rintik hujan,,
Karna ku tak
rela bila cintaku hilang dan jatuh ke orang yang salah,,
Aku ingin
mencintaimu dengan segala ke egoisanku,,
Karena cintaku tak
sesederhana hujan yang melenyapkan awan,,
THE
END
Itu tadi postingan cerita kali ini semoga
menghibur, kalu ada krikik dan saran silahkan aja bray, gpa-pa,,,,,
Yang penting membangun ea,,..