Sabtu, 22 Desember 2012

forbidden love


FORBIDDEN LOVE

By : Aftah Okcat




Luka menghiasi setiap perjalanan hidup,,
Luka pula membuat kita bertindak untuk adanya perubahan,,
Agar tak terulang ,,
Begitu takutnya diriku akan luka dari sebuah arti,,
Arti dari sebongkah kepedihan yang biasa orang sebut ”cinta”,,
Karna bagiku luka itu “cinta”,,
                Pagi – pagi sekali nisa pergi ke bandara cilikriwut palangkaraya bersama ayah dan ibunya, waktupun menunjukan bahwa pesawat yang akan di naiki nisa akan berangkat. Nisa tampil modis tapi tetep santun dengan pakaian muslimnya, sesampainya di bandara dengan waktu yang tersisa saat persiapan keberangkatan ibu nisa memberi nasihat padanya.
Ibu :“Nis,, inget pesan ibu ya,,, hati – hati disana, jangan tinggalkan shalat,” sambil mengusap kepala  nisa.“hmmm,, tetep jaga sikap, atitude, jangan sampai semua yang ibu dan ayah ajarkan selama ini hilang dengan pergaulan disana ya,, yang palinng penting tetep jaga keimanan”
Ayah :“Intinya kamu jangan ikut-ikutan pergaulan disana”.
Nisa :“ibu,, ayah,, tenang saja, nisa bisa jaga diri qo, yang penting doa dari ibu dan ayah biar nisa berhasil”. Memeluk kedua orang tuanya.
                Nisa terbang menuju surabaya untuk menempuh pendidikannya di sebuah universitas di surabaya, universitas yang selama ini sangat ingin ia belajar disana tepatnya di universitas As-salam. Setibanya di surabaya ia langsung menuju asrama tempat ia akan tinggal, ke esokan harinya dia pergi ke kampus untuk melakukan registrasi bersama teman satu kamarnya yang bernama milli.
Nisa :“Mili lihat – lihat lingkungan kampus ini dulu yuk,,”
Milli : “ok,, kita mulai darimana dulu ney,, “
Nissa :“perpus,,, gimana”
Nissa :“selalu”
Merekapun tertawa bersamaan karna banyak sekali kecocokan di antara mereka, disisi lain adnan cowo cool yang super sombong sedang sibuk bersama teman – temanya. Berbeda dengan nissa dan milli adnan dan teman – temanya lebih suka berfoya – foya, tak sengaja mereka dipertemukan dalam pertemuan yang unik.
Adnan :“woii,, bisa minggir ga sih”. Marah saat nissa dan milli berjalan berdampingan menghalangi jalan adnan.
Dony :“kerjain aja nan”.
Nissa :“maaf,,,”
Adnan :“kamu kira ini jalan nenek moyang kamu apa?!”. Ngebentak depan muka nissa.
Milli:“eh kita tu dah minta maaf ga usah kasar gitu dunk,,”
Adnan :“hezttt,, cewe sialan”
Nissa :“ayo mil pergi aja daripada ngurusin orang gila kaya dia”.
Adnan :“eh kamu bilang apa?!” . sebel melihat nissa pergi gitu aja.
                Melihat adnan marah – marah sendiri di kantin karena ada cewe yang berani ngelawan dia dony dan ajay memberi tantangan kedia untuk bisa naklukin cewe itu.
Ajay :“nan Gimana se kamu,, hehz qo seorang adnan bisa di cuekin bahkan di lawan ma cewe kaya dia”
Dony :“ia nan Kamu bakalan diem aja gitu?!”
Adnan :“diem kalian,, kalian tu bukanya membantu malah bikin tambah ruet!”
Dony :“gimana kalau kamu taklukin hatinya”
Adnan :“what!!,, aku?! Maksud kamu apa?!”. Marah mendengar saran temanya itu sambil memegangi kerah dony.
Dony :“tunggu bentar bray,, jangan emosi dulu, maksud aku bukan macarin dia beneran, tapi boongan”
Adnan : “maksudnya??”. Bingung..
Dony :“gini,, kamu pacarin dia setelah itu kamu buat dia patah hati, otomatis dia akan hancur dengan sendirinya”
Ajay :“aku rasa ide dony bagus, gimana kalau kita buat taruhan kalau kamu bisa dapetin dia dan bisa mutusin dia di waktu yang di tentukan kita bedua bakal ngasih mobil baru buat kamu,,, ya ngga don?,”
Dony :“ok.. gimana kamu berani ngga nan?”
Adnan :“hmmz,, okk fine,, itu mudah bagi aku,,” tersenyum dengan keyakinnanya.
Ajay :“jangan seneng dulu, kalau kamu gagal kamu yang harus beliin kami mobil dan masing – masing lho”.
Adnan :“Cuma itu? Ok,,” dengan kesombongnya.
Pagi – pagi sekali seperti biasa nissa hendak pergi ke toko bunga untuk mengganti bunga yang ada di kamarnya, dia terkejut saat melihat di depan asramanya ada bunga bersama potnya yang di tujukan padanya, di kampus ia masih kepikiran tentang kiriman bunga itu.
Milli :“niss kenapa si?,, qo dari tadi diem mulu,, masih kepikiran ma bunga itu?
Nissa :“kira – kira siapa ya mil?” sambil duduk di bangku taman.
Milli :“dah ngga usah di pikirin paling orang iseng”. Menyusul duduk di sebelah nissa.
Adnan :“cantik,, gimana bunganya suka?” . yang tiba – tiba nongol dari belakang mereka.
Nissa :“kamu! Jadi bunga itu dari kamu?”
Adnan :“yupz,, kenapa suka?”
Nissa :“apa suka,, kamu pikir aku sama kaya cewe – cewe yang dah kamu gombalin itu?, kamu salah”
Adnan :“ apa,, hey aku nglakuin itu karna aku mau minta maaf ma kamu”.
Nissa :“soal apa? Soal kemarin,, dah aku maafin, ayo mil”. Pergi meninggalkan adnan gitu ajah.
                Di kantin adnan mulai ngomel – ngomel sendiri di depan teman – temanya.
Ajay :“kenapa bray,, gagal?” sambil makan makananya.
Adnan:“kayaknya aku make cara lain buat naklukin dia”.
Dony : “yakin bener kamu,, emang apa rencanamu?”
                Adnan melakukan berbagai cara untuk bisa dapetin hati nissa, sampai akhirnya dia dapat peluang untuk lebih deket dengan nissa karna dia mendapat tugas untuk melakukan sebuah observasi pasar tentang sebuah produk.
Nissa :“nan ini modul yang harus kamu pelajari tentang apa yang harus kita kerjakan besok di lapangan.”Sambil duduk di depan adnan di meja perkuliahan.
Adnan :“sebanyak ini?” megeluh.
Nissa :“ia lah,, kenapa ?”
Adnan :“bagi aku berat semua ini kamu bisa bantu aku”. Menatap nissa. “aku belum pernah ngerjain tugas dengan serius”.
Nissa :“emang apa yang selama ini kamu lakuin?.”
Adnan :“emang kamu selalu serius ngelakuin semua ini?.” Sambil menodongkan modul kerja pada nissa.
Nissa :“bukan hanya itu,, semua yang ada di hidup itu harus di jalani dengan serius,”
Adnan :“alesanya?”
Nissa :“kepo banget se kamu,, heheh,,”. Menggoda adnan. “adnan kita tuh hidup Cuma sekali, coba kamu lihat orang di luar sana yang tidak seberuntung kita, yang tidak sebahagia kita,,,,,,,”
Adnan : “hemmmz,,,”
                                Adnanpun terlarut dalam lantunan tuturbahasa nissa yang sedang menasihati adnan, ia tak sadar kalau ternyata dia sedang berempati pada nissa, Ia tak sadar kalau ia mulai tertarik pada nissa, merekapun semakin akrab, hari – hari mereka lalui bersama hingga adnan berniat untuk menyatakan cintanya itu.
Adnan :“gimana jalan –jalan hari ini?”. menghentikan langkah nissa di alun – alun kota.
Nissa :“hmmmz,, mnrut kamu?”. senyum.
Adnan : “ayo jawab gimana jalan – jalan hari”.
Nissa :“kamu mau tau aja apa mau tau banget?? Heheh,,?”. Berlari menjauhi adnan.
Adnan :“hey,, ayo jawab,, aduh gerimis lagi”. Menengadah keatas merassakan hujan akan datang turun.
Nissa :“adnan menurut kamu?”. Melihat adnan mendekat.
Adnan :“nissa menurut kamu gimana dengan kita?”. Memegang tangan nissa.
Nissa :“maksud kamu??”. Menatap keseriusan raut wajah adnan.
Adnan :“i love you,,,”. Nada pelan tapi meyakinkan.
Nissa :“adnan,, kita baru,,,”. Terhenti saat adnan menutup mulutnya dengan telunjuknya.
Adnan :jangan katakan itu, aku hanya ingin kamu ucapkan kalau kamu cinta aku juga, semua terlihat dari matamu.”
                Merakapun berpelukan dalam derasnya hujan, mereka menjadi pasangan yang sangat serasi bahkan itu membuat iri pasangan yang lain, tiada hari tanpa ada curahan kasih sayang yang saling mereka berikan.
Milli :“cantik bener ,, mau pergi lagi”. Sambil merapikan meja buku saat melihat nissa sedang merapikan baju yang ia kenakan.
Nissa :“he-em,,, “. Senyum menahan bahagia.
Milli :“sendiri lagi dech aku,,”. Mengeluh.
Nissa : “milli kamu ngga sendiri qo,, kan ada kucing tu,heheheh”. Buru - buru keluar kamar meninggalkan milli.
Milli :“nissaaaaaa,,,,, kamu tu ngga lucu..”. menyusul nissa keluar.
Nissa :“makanya punya pacar heheheh,,, jaga kamar ea,,”. Tertawa sambil menuruni tangga asrama.
Milli :‘‘nissa kamu tu,,”.
                Tapi sayang kebahagiaan itu mulai sirna saat nissa tau kalau adnan hanya mempermainkanya saja walau sebenarnya adnan telah benar – benar jatuh cintanya padanya.
Dony :“hebat kamu nan, kamu bisa dapetin hati nissa secepat itu,,” sambil menuruni tangga kampus.
Ajay :“kapan kamu bakal mutusin dia nan??” sambil memegangi pundak adnan.
Dony :“nan qo diem aja,,” melihat adnan yang diem seolah kebinngungan. “jangan – jangan kamu jatuh cinta beneran sama nissa ea?!”
Adnan :“kalian apa – apaan se ngga mungkin lah aku jatuh cinta sama nissa,,”. Terlihat wajah yang meragukan. “tunggu aja nanti, aku Cuma belum ada kesempatan aja buat mutusin dia, dah ayo bentar agie kelas masuk”.
Di taman nissa sedang menangis, ternyata ia menengar pembicaran adnan dan teman – temanya di tangga, ia baru sadar bahwa ia hanya untuk bahan taruhan adnan dan teman – temanya.
Milli :“nissa,,, kamu kenapa”. Khawatir. “qo kamu nyuruh aku cepetan kesini dan nutup telepon gitu aja,,.
Nissa :“huhuhu,, “menangis tersedu
Milli :“nissa ”. nada lirih sambil memegangi tangan nissa. “nis sebenarnya ada apa?”.
Nissa :“adnan mil , dia tu bohongi aku”.
Milli : “makdusnya”.
Nissa :“dia tu Cuma mempermainkan aku aja mil, aku Cuma di buat taruhan aja , sakit mil,, sakit banget mil rasanya.” Menangis tersedu
Milli :“kenapa jadinya kaya ginni,”. Mengusap air mata nissa.“mungkin ada salah paham diantara kalian, udah nanti pasti bisa di selesaiin ea”. Meyakinkan nissa.
                Pulang kuliah seperti biasa adnan menunggu nissa untuk mengajaknya pulang bareng dia, ia bingung saat bertemu denganya nissa tidak mendatanginya bahkan ia tak memandangnya sama sekali, ia sibuk dengan obrolanya bersama milli.
Adnan :“hay nis, pulang bareng,,” terdiam saat melihat nissa mengacuhkanya. “nis, qo jalan terus, katanya hari ini mau ke toko buku bareng”.
Nissa :“apa menurutmu penting bagiku pulang bareng kamu”. Dengan sinisnya.
Adnan :“niss qo nada kamu kasar, ada apa se,,”. Melihat nissa pergi begitu aja tanpa mendengarkanya. “mill ada apa seh sebenarnya”. Menarik tangan milli.
Milli :“anu,, ehhh,, kamu bener – bener ngga tau apa massalahnya.”
Nissa : “milli,,! Ayo,, ngapain ngurusin oang seperti dia,”. Menarik tangan milli.
Adnan :“nissa ,, tolong jelasin ke aku, apa yang sebenarnya terjadi,”. Mencoba menghentikan langkah nissa..
Nissa :“minggir,,!!”
Adnan :nis,,”.
Nissa :“minggir aku bilang, erghhh,,”. Sebel dengan sikap adnan yang terus menahanya. “kamu mau tau apa salahmu, tanya sendiri  dengan diri kamu dan permainanmu sama teman – temanmu itu,.”. menepis pundak adnan dan pergi berlalu meninggalkanya bersama milli.
                Adnan sadar bahwa rahasianya telah terbongkar, ia menyesal,  ia terus berusaha untuk menyakinkan dan menjelaskan pada nissa kalu cintanya itu  murni, bahkan ia membawa teman – temanya untuk membantu menjelaskanya, tapi itu semua sia – sia karna hati nissa sudah terlanjur terluka, bahkan ia tak memperdulikan saat rintik hujan membasahi tubuh adnan yang sedang berlutut memohon maaf di depan asrama nissa.
Adnan :“nissaaaaaa,, aku minta maaf” kata yang terus ia ucapkan berulang kali.
Milli :“niss,, apa kamu ngga keterlaluan, di luar hujan nis,”. Memdekati nissa yang sedang asyik membaca buku di atas tempat tidur. “nis,, kamu dengerin aku ngga sih,, erhg,, terserah kamu dech kalu ada apa – apa sama adnan aku ngga mau tau,”.
                Nissa tetap dengan pendirianya walaupun ia khawatir dengan apa yang akan terjadi pada adnan, ia hanya melihat adnan dan ikut merasakan dinginya hujan yang di rasakan adnan dari jendela kamarnya.
Adnan akhirnya menyerah, ia sadar bahwa kesalahanya meman tidak bisa di maafkan, ia hanya bisa berharap suatu saat akan ada harapan untuknya bisa menebus semua kesalahan dan mengulang cerita cinta indah mereka yng kini rusak akibat kesalahanya.
                Hari – hari mereka lalui dengan perasaan yang sangat berat,mereka harus melihat tanpa bisa menyentuh. Cinta mereka sangat agung walau kini hanya menjadi sebuah kenangan,  tapi cinta itu abadi dalam lubuk hati mereka karna cinta mereka suci.
                Tak di sangka orang tua adnan telah menjodohkanya dengan putri sahabat ibunya dan itu membuat adnan semakin tertekan.
Mamah adnan :“sayang,,,, lagi baca apa’’. Yang tiba – tiba datang bersama papahnaya menemui adnan yang sedang baca buku di kamar.
Adnan :“ mamah, papah”.
Mamah adnan : ‘’nan mamah dan papah mau ngomong penting sama kamu bisa”. Menusap kepala adnan.
Adnan :“ngomong aja mah kaya ngga biasanya aja”. Yang terus terfokus pada bacaanya.
Mamah adnan :“ini berkaitan dengan masa depan kamu”.
Adnan :“maksud mamah”. Penasaran. “apa aku mau tetep di sekolahin di eropa, mah pah aku kan dah bilang aku ngga mau!!”.
Papah adnan :“bukan itu nan, gini temem mamah mu punya seorang putri”.
Adnan :“maksudnya”. Semakin penasaran.
Papah adnan:“kami berniat menjodohkanmu dengan putrinya”.
Adnan : “apa!!.. di jodohin, pah mah ini gila, kemarin sekolah di luar negri sekarang perjodohan, maksud papah mamah apa sih,”.
Mamah adnan : “kenapa kamu ngga mau, apa gara – gara gadis yang selalu kamu ceritain ke mamah itu??, mana sekarang dia? Bahkan wajahnya saja tak pernah mamah melihanya”.
Papah adnan :“nan coba kamu ngertiin kami, semua keinginanmu kami penuhi, bahkan untuk urusn pendidikan yang menurut kami  penting untukmu sebagai penerus keluarga kami bisa mentolerir, sekarang tolong untuk urusan jodoh bisa kamu penuhin”. Mencoba membujuk adnan.
Adnan :“ngertiin, terus yang ngertiin perasaanku saat ini siapa pah??!”.
Mamah adnan :“nan mamah yakin gadis ini cocok buat kamu dan bbaik buat kamu, karna mamah kenal sama dia”.
Adnan :“mah, pah,, hati adnan sekarang lagi hancur, kenapa adnan ngga pernah ngenalin nissa karna sekarang adnan kehilangan kesempatan untuk mencintainya , tapi sekarang kalian ingin aku melupakanya begitu saja??”. Berdiri tegas.
Papah adnan : “anak kurang ajar kamu, bicara kasar pada mamahmu”. Menampar adnan.
Mamah adnan :“papah,, cukup pah,,”. Memeluk adnan.  “adnan mamah kali ini saja turutin permintan mamah dan papah setidaknya kamu temun gadis ini dulu, mamah yakin gadis ini yang terbaek buat kamu”.
                Di sisi lain milla ternyata milla mengalami nasib yang sama dengan adnan ia haruz menikah dengan pria pilihan orang tuanya, itu yang membuat ia sedih.
Nissa :“hay,, ngelamun mulu, ngga baek lhho,”. Menepak pundak milli dari belakang. “kaynaknya sekarang galaunya pindah ney”.Sambil tersenyum. “mili,, senyum dunk da pa si?”. Melihat milli yang terus diam di sofa asramanya.
Milli :“aku di jodohin niss”. Menjawab dengan kesalnya.
Nissa :“apa,, di jodohin,, sama siapa??, qo bisa?”.
Milli :“yaitu nis aku ngga bisa bayangin harus tunangan dengan orang yang sama sekali aku ngga pernah liat wajahnya,”.
Nissa :“terus kamu harus melakukan tunangan itu gitu?? Tapi,, qo bisa”. Memegang tangan milli.
Milli :“mamahku bilang dia anak temen SMA nya dulu, nis aku harus gimana?.” Dengan mata berkaca – kaca.
Nissa :“mil,, kalau menurut aku ini keterlaluan, tapi kalau kamu menolakknya begitu aja berarrti kamu ngga menghargai perhatian orang tuamu dalam kehidupan kamu”.
Milli :“terus aku harus gimana niss,,??”.
Nissa : “menurut aku kamu temuin dulu orang itu kalau kamu sekiranya tidak cocok denganya kamu bisa ungkapin keluhanmu itu.”
                Pertemuan keluarga pun dilakukan untuk memperkenal antara milli dan calon tunanganya itu, milli yang selalu murung dan sedih selalu di dampingi oleh nissa dengan memberikan semangat dari lantai 2, pertemuan di mulai rasa gugup yang di rasakan milli dan nissa berubah menjadi rasa terkejut yang begitu hebat, karna tak disangka pria yang dijodohkan dengan milli adalah adnan.
                Pertemuan yang di harapkan formal berubah menjadi sunyi sebelum akhirnya adnan menyatakan penolakan pertunangan itu.
Adnan :“ngga!! ,,ini ngga bisa di terusin,,”. Berdiri sambil memukul meja.
Mamah adnan : “hust,, adnan kamu apa – apaan sih,”. Memgangi tangan adnan untuk menyuruhnya duduk.
Papah adnan :“adnan duduk!!”. Nada keras.
Adnan :“mah, pah, adnan ngga bisa, adnan ngga mau di jodohin sama milli, adnan ngga mau pah,”.
Milli :“mah, milli juga ngga mau mah”.
Mamah milli : “jeng gimana inni jeng,”.
Mamah adnan :“adnan pokoknya perjodohan ini harus di lanjutkan”. Menegaskan.
Adnan :“mah, mamah bilang gadis yang mau di jodohin sama adnan lebih baik dari nissa,, mana mah,, nissa jauh lebih baik dari dia mah,,.”
Mamah adnan :“adnan!!”.
Adnan : “mah, mamah belum ketemu nissa jadi mamah bilang dia yang terbaik buat adnan, itu salah mah”. Sambil berdiri . “mill kenapa kamu diem aja si mil, ayo bilang kalau kamu juga ngga setuju dengan perjodohan ini,”.
Milli :“kenapa sih kamu daritadi Cuma bisa membandingin aku dengaan nissa, kenapa kamu Cuma bisa ngerendahin aku di depan orangtua kita.” Sambil berdiri .”dari awal aku udah bilang aku ngga setuju tapi kenapa kenapa kaya gitu”. Duduk dan memelu ibunya sambil menagis
                Nissa hanya menagisi perdebatan mereka dari lantai 2, ia begitu terpukul dengan kebetulan yag tidak ia sangka – sangka dittambah lagi perdebatan mereka yang kaitanya saling menyalahkan satu sama lain.
                Milli menangis atas penghinaan yang di terimanya, ia berlari menuju lantai atas menuju kamarnya. Nissa dan milii menagis bersama di sunyinya kamar, menagisi semua keadaan yang terjadi begitu saja.
Milli merasa ia telah di rendahkan walaupun sebenarnya ia memang sedikit ada rasa dengan adnan, ia akhirnya meminta pada ibunya untuk melanjutkan perjodohan itu. Mendengar perjodohan akan di lanjutkan adnan marah dan menemui milli di rumahnya.
Milli :“silahkan duduk”. Dengan nada cuek. “ada apa??”
Adnan : “mil maksud kamu apa sih dengan semua ini???!”
Milli :“kenapa kamu ngga suka!!?”.
Adnan :“mil apa kamu masih marah sama kejadian waktu itu?, mil aku ngga ada niat ngelakuin itu, itu,, itu hanya supanya orang tuaku gagalin perjodohan ini mil ”. jelasnya.
Milli :“apa?!, kamu bilang hanya, kamu ngga mikirin perassan aku, kamu egois, kamu Cuma mentingin diri kamu dan niss doank”.
Adnan :“mil masa kamu ngga bisa ngertiin situasi ini sih?, aku ngga ada niat untuk banding – bandingin kamu dengan nissa bagi aku kalian sama sempurnanya”. Tambahnya.
Milli :“kalau gitu apa salahnya dengan perjodohan ini??”. Tegasnya.
Adnan :“apa?? Maksud kamu??”.
Milli :“tadinya aku coba abaikan perasaan ini, aku tolak perjodohan ini, tapi setelah melihat penjelasan kamu waktu itu membuat aku sadar bahwa begitu sempurnanya nissa dan begitu kurangnya aku, dan itu membuatku benci dengan semua ini,,!”.
Adnan :“milli , kamu ngomong apa sih,,??”.
Milli :“iya aku benci sama sahabatku sendiri, aku benci nissa”. Nada keras dan  menangis.
Adnan :“milli ??!!”.
Milli :“kamu ngga tau gimana rasanya Cuma hanya jadi seorang pendamping dari nissa, yang banyak mendapatkan perhatian dari semua orang, aku cape, tapi sekarang aku ngga mau mengalah lagi,”. Yakinya dengan perkatanya walaupun meneteskan air mata.
Adnan :“milli!!”. Menamparnya. “kenapa kamu jadi kaya gini??”. Memegangi kedua pundak milli.
Milli :“kamu yang membuat aku seperti ini”. Menagis. “nissa”. Melihat nissa yang ternyata sudah lama berada di pintu sambil menangis.
Adnan :“nissa,, tunggu!”. Mencoba menghentikan nissa yang pergi begitu saja. “tega kamu mil, aku ngga percaya kamu seperti ini”.Menyusul nissa keluar.


                Milli berubah menjadi pemurung, ia sehari hanya berada di kamarnya, ia tidak mau kembali keasramanya. Ibunya menelepon nissa untuk datang ke rumahnya  untuk membujuknya supaya mau kuliah lagi, walaupun dengan perasaan yang sangat berat ia datnag sesuai permintaan ibunya milli.
Mamah milli :“nissa akhirnya kamu datang, milli ngga mau makan dia di kamar terus, tolong kamu bujuk dia ya,,”. pintanya
Nissa :“ia tante aku coba, saya ke atas dulu ya tante”.
Mamah milli :“iya,, tolong ya nis”.
Nissa :“mil, mil kamu di dalam?”. Berhenti saat melihat milli sedang melakukan perawatan wajah.
Milli :“nisa,,”. Tersenyum dan mendatanginya. “sini nis,” menariknya. “menurut kamu krim yang mana yang bagus hmmz,, kalau ini yang mana bagus? Baju yang ini apa yang ini”. Tanyanya
Nissa :“ehhh, mil, kamu ngga papa?”. Khawatir nissa.
Milli :“ya ngga lah, aku bahagia karna kan sebentar lagi aku tunangan”. Tersenyum. “makanya aku harus rajin merawat tubuhku dan penampiilanku, akuu mau ketemuan hari ini sama adnan menurutmu baju yang mana yang bagus??”
Nissa :“ehhh”. Ragu hendak menjawab..
Milli :“kenapa niss? Kamu ngga suka!??, kenapa? Harusnya kamu bahagiakan ngelihat temenya bahagia”. Menetap tajam nissa.
Nissa :“mil ini bukan kamu, kamuuu,,, kamu kenapa sih?”.
Milli :“nis ayo kita akhiri masalah ini, kamu akan merelakan adnan buat aku kan seperti dulu aku merelakanya buat kamu??”.
Nissa :“mil,”.
Milli :“kenapa kamu ngga bisa?! “.
Nissa :“bukan gitu mil”. Jelasnya
Milli : “nis aku akan buat semua yang dulu ngga bisa aku dapetin jadi bisa, kamu bakal dukung aku kan?”.
Nissa :“mili”.
Milli :“keluar kamu dari kamarku, kamu  bukan sahabat aku, bahkan kamu ngga bisa ngelakuin itu buat aku,,”
Nissa :“milli dengerin aku dulu”
Milli :“keluar aku bilang!!!”. Dengan nada keras.
                Hubungan merekapun renggang, persahabatan yang selama ini mereka agungkan hancur hanya karna masalah cinta.
Di sisi lain adnan berusaha keras untuk menggagalkan perjodohan itu, tapi sayang semua itu sia – sia tanggal pertunangan telah di tentukan oleh kedua belah pihak, semua persiapan telah di persiapkan dengan matang.Undangan telah di sebarkan termasuk kepada nissa, mau  tidak mau adnan akhirnya bersedia menerima perjodohan walaupun berat terasa, ia ingin membahagiakan kedua orang tuanya mengingat semua itu belum pernah ia lakukan.
                Hari pertunanganpun telah tiba, berbeda dengan semua orang yang ada dalam acara itu milli dan adnan tampak murung dan hanya diam seperti ada sesutu yang mereka fikirkan, adnan sedang berfikir apakah dia bisa benar – benar mencintai milli seperti ia mencintai nissa?. Sedangkan milli sedang berfikir apakah benar tindakan yang telah ia lakukan sejauhh ini? Ia menyesal dengan semua tindakan yang telah ia perbuat, ia langsung bergegas menemui nissa saat tau kalu nissa tak menghadiri pertunanganya, ia mengkhawatirkan nissa. Melihat milli keluar dan akan menemui nissa adnan menyusulnya dan mengikutinya menggunakan mobil.
                Dalam perjalanan milli terus menagisi semua kesalahnya pada nissa, ia begitu menyesal.
Milli :“nis, nisa”. Khawatir melihat kamar asrama yang seolah sudah lama tak di tempati.
Riska :“milli”.
Milli :“ris dimana nissa?”. Terburu – buru menanyakanya.
                Dalam perjalanan ia terus kepikiran dengan perkataan dari riska yang mengatakan bahwa kamar mereka kosong dari seminggu yang lalu, ia terus bertanya – tanya dimana keberadaan nissa.
Ia khawatir dengan nissa, hingga akhirnya ia ingat tempat yang selalu ingin ia datangi dalam keadaan sedih maupun dalam keadaan bahagia yaitu tebing eden, ia langsung menuju kesana karna ia ingat perkataan nissa pada waktu itu “tebing eden tu sangat indah tapi juga menyeramkan mill,, heheh kayaknya cocok buat bunuh diri kalau lagi patah hati ya mil,, hahah”. Sesampainya di atas tebing eden milli langsung mencari nissa.
Milli :“nisaaaa,,, nissss, kamu dimana?”. Kata yang selalu dia ucapkan sambil Mengecek semua tempat.”nisa,, maafin aku, aku menyesal nis, nis aku mohon kembali nis”. Mengira kalau nissa bener telah bunuh diri di tebing itu. “nisaaaaaaaaa”.
Ia berkeliling di mengecek semua tempat tapitak ia temukan nissa, ia pun duduk di bawah pohon sambil menagis nissa yang ia kira telah meninggal.
Nissa :“milli”. Yang tiba – tiba muncul dan mendatanginya.
Milli :“nissa,, kamu,”. Langsung memeluk nissa sambil menangis. “aku kira kamu,, nis maafin aku”.
Merekapun berbincang cukup lama, nissa menceritakan babhwa dia telah tinggal di sekitar tebing eden sesuai dengan impianya, mereka terlihat bahagia setelah sekian lama masalah yang terjadi di antara mereka membuat persahabatan mereka terhalangi oleh kebencian.
Tak lama kemudian adnan menemui mereka, ternyata ia mengikuti milli dan sudah cukup lama mengawasi mereka.
Adnan :“nissa, milli”.
Nissa :“adnan”.
Milli : “adnan, kamu bisa disini?”.
Adnan :maaf tadi aku ngikutin kamu mill,”.
Nissa :“syukurlah kalian disini, mil seperti katamu aku adala sahabatmu seharusnya aku bisa ngelakuin apapun untuk sahabatnya, dan aku akan melakukan itu sekarang.” Memegang tangan milli.
Milli :“maksud kamu nis,,?”.
Adnan :“adnan kamu cinta sama aku kan? Kamu akan ngelakuin apapun demi aku kan?”
Adnan :“nis??”,,
Nissa : “tolong jaga milli, lindungi dia, dan cintai dia seperti kamu mencintai aku”. Memegang tangan adnan.
Milli :“nissa,, kamu ngmong apa sih?”.
Nissa :“milli siapapun yang bersama adnan diantara kita berdua itu sama, seperti kata adnan kita berdua sama, kita sempurna millii”.
Adnan :“nisa?”.
Nissa :“aku mohon nan, untuk yang satu ini dengerin aku, aku yakin kalian akan bahagia,, sema yang  di ucapin ibu kamu itu benar, kalian akan bahagia.”
Adnan :“bagaimana dengan kamu?”.
Nissa :“aku akan disini menunggu menunggu pangeran yang memang untuku, dan akan selalu menunggu”. Tersenyum. “heheh,,, mil ingat ya ingat ya janji kita, kita harus ngelahirin anak yang berbeda jenis kelaminnya, biar bisa kita jodohin” tersenyum.
Milli :“tapi nis!”. Berkaca – kaca.
Nissa :“mil, nan,,, bagiki merusak hubungan kalian adalah terlarang bagiku, jadi tolong jaga cinta kalian demi aku”. Menggandengkan tangan milli dan adnan. “udah kalian harus kembali ke acara pertunangan kalian, banyak yang menunggu disana, maaf aku ngga bisa hadir karna ada yang mau aku lakuin disini”.
                Milli dan adnan pun bertunangan  sesuai keinginan nissa, mereka akhirnya melanjutkan hubungan mereka kejenjang pernikahan. Sedangkan nissa masih menuggu dan menunggu seseorang yang akan datang dan menemuinya di bawah pohon di tebing eden dan menjadi pangeran dalam hatinnya sesuai impiianya.
Aku ingin cintaku seperti lilin,,
Yang merelakan api melelehkanya,,
Karna cintaku tak mampu sesederhana api membakar kayu menjadi abu,,
Aku ingin mencintaimu dengan segala ke egoisanmu,,
Seperti bumi yang mampu menghadapi rintik hujan,,
Karna ku tak rela bila cintaku hilang dan jatuh ke orang yang salah,,
Aku ingin mencintaimu dengan segala ke egoisanku,,
Karena cintaku tak sesederhana hujan yang melenyapkan awan,,

THE END
Itu tadi postingan cerita kali ini semoga menghibur, kalu ada krikik dan saran silahkan aja bray,  gpa-pa,,,,,
Yang penting membangun ea,,..